Halaman

Masjid-masjid Unik yang Dibangun dari Lumpur

0 komentar

masjid lumpur

Di negara-negara bermayoritas penduduk beragama Islam, banyak ditemukan masjid-masjid dengan bangunan modern dari marmer, dan keramik pilihan lainnya yang membuat kita berdecak kagum. Tapi pernahkah terlintas di benak anda akan adanya masjid yang dibuat hanya dari lumpur dan tanah liat?

Bagaimanapun pada akhirnya di balik semua kesulitan pasti ada kemudahan. Saudara saudara kita di Afrika yang tidak memiliki kemudahan akses kepada material bangunan seperti kita di Indonesia dan negeri serantau, kemudian melahirkan satu mahakarya mereka sendiri yang begitu khas dengan memanfaatkan material yang mudah mereka dapatkan di sekitar lingkungan mereka berupa lumpur dan potongan-potongan kayu. Berikut adalah masjid-masjid unik nan megah tersebut.

1. Masjid Agung Djenne, Republik Mali

masjid agung djenne

Tepatnya di kota Djenne, Republik Mali di Afrika Barat, yang merupakan bagian koloni Perancis, terdapat Masjid Agung Djenne yang terbuat dari lumpur, berlokasi di dekat sungai Bani. Masjid pertama di tempat ini dibangun pada abad ke-13 kemudian dibangun kembali selama 3 tahun (yaitu 1906 - 1909) dengan bantuan pemerintah Perancis.

Dinding Masjid yang dibangun di atas tanah seluas 5.625 m² (62.500 ft²) ini terbuat dari bata lumpur yang dijemur di bawah matahari (disebut ferey) sedang bagian luarnya diplester dengan lumpur yang lembut.

Ketebalan dinding antara 41 cm (16 inci) dan 61 cm (24 inci), bervariasi sesuai ketinggian tembok: bagian lebih tinggi dibangun lebih tebal karena dasar harus cukup lebar untuk mendukung berat. Beberapa batang pohon kelapa dimasukkan/ditanam dalam tembok bangunan untuk mengurangi proses peretakan akibat kelembaban dan suhu.

Batang pohon kelapa yang ditanam ini juga berfungsi sebagai pijakan orang untuk mencapai bagian tertinggi tembok ketika melakukan ritual perbaikan tahunan.

Bahan ferey akan memfilter panasnya matahari Afrika di siang hari untuk kemudian digunakan sebagai penghangat ruangan alami di malam hari.

Setengah dari bangunan masjid ditutupi oleh atap dan separuh lainnya terbuka. Atap masjid ini ditopang oleh sembilan puluh tiang kayu. Ventilasi di atap yang atasnya dengan topi keramik bisa dilepas, untuk mengeluarkan udara panas dari dalam bangunan.

Para wisatawan biasanya memilih datang ke masjid ini untuk menyaksikan festival renovasi masjid tahunan unik yang mereka sebut 'The Re-Mudding', antara Februari - April, tergantung dari tingkat curah hujan. Pada saat-saat seperti ini, seluruh penduduk Djenne akan berpartisipasi merenovasi masjid dengan melumuri seluruh dindingnya dengan lumpur yang diambil dari tanah sekitar mesjid dan dibantu dengan hujan. Bersama dengan "Kota Kuno Djenné", tempat ini akhirnya menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1988.

2. Masjid Larabanga, Ghana

masjid larabanga

Masjid Larabanga merupakan masjid bersejarah berarsitektural Sudan di kampung Larabanga, Republik Ghana, Benua Afrika. Sebuah masjid tua terbuat dari lumpur khas benua Afrika yang masih eksis hingga kini. Masjid ini disebut-sebut sebagai masjid tertua di Ghana dan kawasan Afrika Barat.

Lokasi Masjid Larabanga ini berada di Sawla Damongo Road, Larabanga. Larabanga merupakan sebuah kampung Muslim di dekat Damongo di distrik Western Gonja, Wilayah Northern Region.

Ada beberapa kontoversi terkait kapan pastinya masjid ini pertama kali dibangun dan oleh siapa. Sejarah tutur menyebutkan bahwa masjid Larabanga dibangun pada tahun 1421 M oleh saudagar muslim bernama Ayuba.

Ukuran masjid ini tak terlalu besar, bisa jadi hanya seukuran sebuah surau di Indonesia. Ukurannya hanya 8 x 8 meter. Namun nilai sejarahnya yang tinggi memasukkan masjid ini ke dalam daftar warisan dunia tahun 2001 dan juga masuk ke dalam daftar 100 situs dunia dalam bahaya versi The World Monuments Fund’s.

Masjid Kuno Larabanga dibangun dalam gaya masjid-masjid Sudan Kuno dengan ciri khasnya berupa bentuknya yang segi empat, dilengkapi dengan kerangka struktur ataupun pilar-pilar yang menopang atapnya. Sangat khas dengan dua menara kembar berbentuk piramida yang masing-masing berfungsi sebagai menara dan mihrab masjid. Diramaikan lagi dengan beberapa pilar tambahan dengan puncak yang menjulang memberikan keragaman ketinggian pada atap masjid.

Yang unik, masjid Larabanga memiliki empat pintu masing-masing untuk kepala kampung, untuk jemaah wanita, untuk jemaah pria dan untuk muazin yang akan mengumandangkan azan. Di dekat salah satu pintu masuk ke masjid ini berdiri kokoh sebatang pohon Baobab yang sangat besar dan tetap dipertahankan hingga kini. Di bawah pohon inilah Ayuba kemudian dimakamkan saat beliau wafat.

Untuk perhatian, bahwa non muslim dilarang masuk ke dalam masjid ini.

3. Masjid Agung Bobo Dioulasso, Burkina Faso

masjid agung bobo dioulasso

Republik Burkina Faso salah satu Negara Afrika yang benar-benar tidak familiar bagi telinga kebanyakan orang Indonesia. Negeri ini memang berada begitu jauh dari Indonesia, di Afrika Barat. Nama ibukota Negara ini pun benar-benar terasa aneh di telinga orang Indonesia, Kota Ouagadogou.

Di kota Bobo Dioulasso, kota terbesar kedua di Burkina Faso setelah kota Ouagadogou terdapat sebuah Masjid Tua yang dibangun dari lumpur khas Afrika, menjadikan Burkina Faso sebagai salah satu Negara Afrika yang memilki masjid tua sejenis ini. Kota Bobo Dioulasso ini berjarak sekitar 360 km dari kota Ouagadogou.

Masjid Tua Bobo Dioulasso atau dalam bahasa Prancisnya disebut grande mosquée de Dioulassoba atau Masjid Agung Dioulasso, adalah masjid kuno yang bercirikan arsitektural Banco Sudaness. Merupakan warisan dari abad ke 19. Balok-balok kayu masih menjadi andalan untuk membangun masjid di kawasan utara Burkina Faso hingga wilayah selatan Mali dan Nigeria hingga ke Bani, Bankas atau Djene di Republik Mali.

Masjid ini dibangun di tengah konflik antara Sya dan Kanedougou. Raja Sya tidak mampu melakukan serangan terkini sehingga melakukan perundingan dengan kaum muslimin, dan sebagai imbalannya dia membangun masjid ini.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1880, namun sumber yang lain menyebutkan dibangun pada tahun 1893. Disebutkan juga bahwa masjid ini dibangun tidak saja oleh ummat Islam tapi dibantu oleh berbagai ummat yang ada di kota tersebut bahu membahu membangun masjid ini.

Masjid Agung Bobo Doulasso ini memang unik, dibangun di tengah gurun dengan bahan lumpur bertulang kayu-kayu dari alam sekitarnya menghadirkan kesederhanaan bangunan gurun Afrika Barat dalam arsitekrutalnya yang unik.

Keunikan dan nilai sejarahnya yang tinggi itu tak urung menjadikan masjid ini sebagai salah satu objek wisata yang begitu menarik bagi turis asing yang tak segan-segan menempuh perjalanan jauh ratusan kilo dari kota Ougadogou.

Dibangun dalam gaya Sahel lengkap dengan dua menaranya masing masing di sisi mihrab dan pintu masuk utama. Seperti bangunan masjid lumpur Afrika Barat lainnya masjid agung Bobo Doulasso juga dilengkapi dengan batangan-batangan kayu yang menyembul keluar dari dinding lumpurnya yang selain berfungsi sebagai penguat bangunan tapi juga berfungsi sebagai tangga naik dan turun bagi para pekerja yang memperbaiki masjid ini dari kerusakan akibat gerusan hujan sepanjang tahun.

4. Masjid Raya Agadez, Nigeria

masjid agung agadez

Seperti bangunan tradisional lainnya di Afrika, masjid ini pun dibangun dari lumpur dan potongan-potongan kayu. Terletak di daerah Air Massif di tengah-tengah Negara Nigeria. Dibangun pada awal abad ke-16, masjid ini mempunyai menara setinggi 30 meter dengan bentuk unik, yang merupakan menara bersejarah dan paling terkenal di Afrika sub-Sahara.

Potongan-potongan kayu yang dipasang di sekeliling dinding menara selain untuk memperkuat struktur bangunan juga difungsikan sebagai tangga ketika merenovasi atau memperbaikibangunan. Dan hingga sekarang bangunan ini masih kokoh berdiri.

5. Masjid Sangkore, Timbuktu

masjid sankore

Masjid Sankore ini terletak di Negara Mali, tepatnya di kota Timbuktu. Masjid ini dibangun pada awal abad 15 M pada akhir kejayaan Kerajaan Mali.

Di masjid ini dulunya sebagai pusat pengajaran ilmu agama di Timbuktu. Bentuknya yang unik membuat masjid ini terkenal di seluruh dunia.

6. Masjid Djingareyber, Timbuktu

masjid djingareyber

Masjid Djingareyber dibangun oleh Sultan Kankan Moussa pada 1327 setelah kembali dari ziarah ke Mekkah, kemudian antara tahun 1570 dan 1583, qadhi dari Timbuktu, Imam Al Aqib, memperluasnya. Masjid ini merupakan salah satu dari tiga masjid terbesar di kota Timbuktu, dan merupakan pusat studi yang terkenal di Mali.

Selain dari batu kapur, seluruh bangunan masjid terbuat dari tanah dan bahan-bahan organik seperti serabut, jerami dan kayu. Masjid ini memiliki tiga lapangan, dua menara dan 25 pilar yang saling berhadapan di timur dan barat, serta ruangan shalat yang dapat menampung 2.000 jamaah.

Djingareyber adalah salah satu dari tiga madrasah yang merupakan bagian dari Universitas Sankore. Masjid ini tercatat dalam daftar situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1988.

7. Masjid Sidi Yahia, Timbuktu

masjid sidi yahia

Masjid Sidi Yahia terletak di sebelah selatan Sankore, di kota Timbuktu. Masjid ini dipercaya dibangun pada abad 15 oleh Marabout El Sheikh Moktar Hamalla, yang kemudian direnovasi kembali pada tahun 1577-1578 oleh Imam Al Aqib.

Banyak penduduk yang mengeramatkan dan menganggap suci masjid ini dikarenakan terdapat makam tokoh setempat di dalamnya. Hal ini tentu saja menjadi sumber kesyirikan pada daerah tersebut. Sehingga pada bulan Juli lalu sekelompok militan Islam menghancurkan sebagian bangunan masjid yang ditengarai sebagai sumber kesyirikan. Wallahu a'lam.

fadhlihsan.blogspot.com

Masjid Dengan Arsitek unik yang ada di Indonesia

0 komentar




Masjid Dian Al Mahri / Masjid Kubah Emas

Spoiler for Masjid Dian Al Mahri:
adalah sebuah masjid yang dibangun di tepi jalan Raya Meruyung-Cinere di Kecamatan Limo, Depok. Masjid ini selain sebagai menjadi tempat ibadah salat bagi umat muslim sehari-hari, kompleks masjid ini juga menjadi kawasan wisata keluarga dan menarik perhatian banyak orang karena kubah-kubahnya yang dibuat dari emas.



Masjid An Nurumi

Spoiler for Masjid An Nurumi:
Masjid An Nurumi merupakan masjid kecil di tepi jalan Jogja-Solo dengan arsitektur cukup unik. Kubah atapnya mirip bangunan di Moscow, Russia. Kubahnya berbentuk aneh dan berwarna-warni. Mesjid ini dikenal juga dengan nama Masjid Kremlin. Ada juga yang menjuluki Masjid Permen, sebab kubahnya warna-warni mirip permen lolipop.




Masjid Bawah Tanah Tamansari
Spoiler for Masjid Bawah Tanah Tamansari:
Masjid Taman sari terletak di bawah tanah kompleks Taman Sari Jogjakarta. Masjid Tamansari dibangun pada paruh pertama abad lalu. Masjid ini memiliki arsitektur yang unik. Masjid bawah tanah ini terdiri atas dua lantai berbentuk bulat dengan rongga- rongga jendela di bagian luarnya. Lantai bawah dipakai untuk jamaah wanita, lantai atas untuk jamaah pria. Tangga dari lantai bawah menuju ke lantai atas terletak di tengah-tengah lingkaran. Selain itu terdapat sebuah kolam kecil berbentuk bulat di tengah masjid serta tangga yang melintang di atasnya.



Masjid Cipari
Spoiler for Masjid Cipari:
Masjid Cipari atau A-Syuro, adalah salah satu masjid tertua di Garut, Jawa Barat. Bentuk bangunan mesjid ini cukup unik karena mirip bangunan gereja dengan bentuk bangunannya yang memanjang dengan pintu utama persis ditengah-tengah nampak muka bangunan, juga keberadaan menaranya yang terletak di ujung bangunan persis diatas pintu utama. Masjid Cipari ini juga memiliki sejarah perjuangan, karena dahulu digunakan sebagai basis perjuangan rakyat dan tentara.



Masjid Menara Kudus
Spoiler for Masjid Menara Kudus:
Masjid Menara Kudus disebut juga sebagai mesjid Al Aqsa dan Mesjid Al Manar adalah mesjid yang dibangun oleh Sunan Kudus. Keunikan dari bangunan masjid ini adalah menara berbentuk candi bercorak Hindu Majapahit. Bentuk arsitekturalnya yang sangat khas untuk sebuah menara masjid itulah yang menjadikannya begitu mempesona. Keunikan lainnya, mesjid ini dibangun dengan menggunakan batu dari Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu pertama. Mesjid ini terletak di kabupaten Kudus, Jawa Tengah.



Masjid Muhammad Cheng Ho
Spoiler for Masjid Muhammad Cheng Ho:
Masjid Muhammad Cheng Ho berada di Jalan Gading, Kota Surabaya. Mesjid ini tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai salah satu masjid terunik. Bangunan mesjid ini tidak berbentuk seperti mesjid pada umumnya karena dibuat dengan arsitektur khas Tiongkok. Bentuk bangunan ini mirip Masjid Niu Jie di Beijing yang berusia lebih dari 100 tahun.





Masjid Perahu
Spoiler for Masjid Perahu:
Masjid yang terletak di sebuah gang kecil yang terapit oleh Apartemen Casablanca, Jakarta ini aslinya bernama Al Munada Darrusalam. Mesjid ini lebih dikenal sebagai masjid perahu karena di samping masjid itu terdapat bangunan beton yang menggambarkan sebuah perahu raksasa. Bangunan berbentuk perahu tersebut difungsikan sebagai tempat wudhu untuk kaum muslimat, sementara untuk kaum muslimin berada pada sisi yang berbeda. Suatu keunikan yang tak dimiliki oleh masjid-masjid lainnya.



Masjid Pintu Seribu
Spoiler for Masjid Pintu Seribu:
Masjid Nurul Yakin atau lebih dikenal dengan sebutan masjid Sewu (seribu) memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan masjid lainnya karena mesjid ini memiliki seribu pintu. Masjid seribu ini menjadi salah satu tempat paling menarik bagi wisatawan. Tak hanya wisatawan lokal tapi wisatawan asing. Mesjid ini terletak di banten.




Masjid Agung Semarang
Spoiler for Masjid Perahu:
Perpaduan budaya jawa yang dianut masjid-masjid tempo dulu terlihat menyatu dengan arsitektur modern pada bangunan masjid ini. Yang membuat menarik, masjid ini memiliki halaman luas dimana terdapat tiang-tiang payung yang dapat membuka menjadi langit-langit atap masjid layaknya Masjid Nabawi di Madinah.



Masjid Piramida UNDIP (Semarang)
Spoiler for Masjid Perahu:
Masjid ini dulunya pernah menjadi perbincangan hangat di masyarakat sekitar maupun media massa. Bangunan atap masjid yang didanai oleh IDB dan World Bank ini menyerupai struktur bangunan piramida.
Masjid Al Irsyad-Bandung



Masjid yang terletak di kota mandiri Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung ini merupakan karya dari arsitek kenamaan Ridwan Kamil. Mulai dibangun pada 7 September 2009 dan diresmikan pada bulan Agustus 2010, masjid ini terinspirasi oleh Kabah di Masjidil Haram, Mekkah. Pada dinding masjid terdapat tulisan kaligrafi dengan kalimat As-Syahadah. Masjid Al-Irsyad memegang predikat sebagai satu dari lima bangunan terbaik tahun 2010 (Building of The Year), menyisihkan pesaingnya dari berbagai negara.
sumber : http://robbykurniawan11.blogspot.com

Masjid-Masjid dengan Cerita Unik

0 komentar


 

Masjid merupakan tempat ibadah yang digunakan oleh agama islam. Aristekturnya yang indah dan megah terkadang mampu membuat banyak mata yang memandang langsung berdecak kagum. Bahkan tak sedikit dari mereka yang menjadikan masjid-masjid tersebut sebagai destinasi wisata religi untuk mengisi waktu liburan atau sebagai agenda dalam menjalani bulan suci Ramadhan. Namun tahu kah Anda? Jika selain keindahan dan kemegahan bangunan, ada pula beberapa masjid yang memiliki cerita unik yang menarik untuk disimak. Berikut telah kami rangkum beberapa cerita unik tersebut dalam bahasan artikel kali ini. Selamat membaca.

1.. Masjid Al-Alam Marunda (Cilincing, Jakarta Utara)

Foto Al-Alam Oleh Unik SegiEmpat
Kabarnya, masjid yang masih beridiri kokoh di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, ini dibangun oleh walisongo di tengah perjalanan mereka dari Banten menuju ke Jawa. Namun kisah lain menyebutkan bahwa masjid yang terletak tepat di pesisir pantai Marunda ini dibangun oleh Fatahilah dan pasukannya pada tahun 1527 sesaat setelah mengalahkan pasukan Portugis di Sunda Kealapa. Mereka beristirahat sejenak di Marunda untuk mengatur siasat peperangan. Kabarnya, Fatahilah hanya membutuhkan waktu semalam saja untuk membangun masjid ini.
2. Masjid Tiban (Malang, Jawa Timur)
Foto Masjid Tiban1 Oleh Unik SegiEmpat
Menurut mitos yang beredar, masjid yang memiliki nama lain Masjid Ajaib ini dibangun oleh jin hanya dalam waktu semalam tanpa sepengetahuan warga sekitar. Namun saat dikonfirmasi, ternyata pengelola mengatakan bahwa masjid yang terletak di Turen, Malang, Jawa Timur, ini merupakan sebuah kompleks Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah. Masjid Tiban dibangun pada tahun 1978 oleh Romo Kiai Haji Ahmad Bahru Mafdlaluddin Shaleh Al-Mahbub Rahmat Alam yang dibantu oleh 250 orang santrinya. Bangunan utama pondok pesantren dan masjid ini mencapai 10 tingkat. Dimana lantai 1 hingga 4 digunakan oleh para santri untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Sedangkan lantai 6 difungsikan sebagai ruang keluarga, lantai 5, 7 dan 8 difungsikan sebagai toko-toko kecil yang dikelola oleh para santriwati. Kompleks pondok pesantren ini juga dilengkapi dengan kolam renang dan perahu yang biasa digunakan oleh pengunjung anak-anak. Kita juga dapat menemui berbagai macam binatang seperti kijang, monyet, kelinci, beragam jenis ayam hingga burung. Uniknya, pembangunan masjid yang arsitekturnya memiliki perpaduan antara timur tengah, China dan modern ini tidak menggunakan alat-alat berat dan modern.
Foto Masjid Tiban2 Oleh Unik SegiEmpat
3. Masjid Nando (Mali, Afrika Barat)
Foto Nasjid Nando1 Oleh Unik SegiEmpat
Masjid yang terletak di kampung Nando, Mali, Afrika Barat, ini dibangun pada sekitar abad ke-12. Menurut mitos masyarakat setempat, masjid Nando tidak dibangun oleh manusia, melainkan oleh makhluk bertubuh tinggi besar. Keyakinan masyarakat semakin kuat karena ditemukannya bekas tapak kaki berukuran besar yang terdapat pada salah satu sisi masjid. Masjid Nando dibangun saat pengaruh islam di Afrika Barat mulai tersebar pada abad ke 9. Saat itu, islam dibawa oleh para pedagang muslim yang berasal dari suku Tuareg dan Berber. Uniknya, seluruh bagian Masjid Nando dibangun menggunakan lumpur termasuk lantai dalam masjidnya. Bahkan di bagian dalam masjid, kita dapat menjumpai banyak tulisan kaligrafi yang terbuat dari lumpur. Lantas mengapa hanya dengan lumpur masjid ini masih tetap berdiri kokoh hingga ratusan tahun?
Foto Masjid Nando2 Oleh Unik SegiEmpat
4. Masjid Al Bai’ah (Madinah, Arab Saudi)
Foto Masjid Al-Bai'ah Oleh Unik SegiEmpat
Sebuah masjid yang berdiri kokoh di arah Masjidil Haram menuju ke pemakaman Ma’la ini dikenal dengan nama Masjid Al Bai’ah. Masjid bernama lain Masjid Jin ini konon dibangun oleh bangsa jin yang menyatakan keimanannya kepada Allah SWT dan mengucapkan kalimat syahadat di depan Nabi Muhammad SAW. Suatu keanehan pernah terjadi saat pemerintah Arab Saudi berencana untuk memperluas jalan masuk dan keluar bagi para jamaah yang akan melakukan lempar jumrah di Mina. Para pekerja melakukan perluasan dengan cara meratakan beberapa gunung batu yang berada di bagian pintu keluar lempar jumroh. Namun, saat penghancuran tersebut dilakukan, mereka justru menemukan sebuah masjid dan tempat-tempat bersejarah lainnya. Walaupun telah berusaha dihancurkan, masjid tersebut tetap berdiri kokoh hingga sekarang. Saat beberapa waktu lalu para pekerja berusaha mengangkat masjid Al Bai’ah menggunakan crane berukuran besar, masjid tersebut tetap tak mau bergerak. Masjid tersebut justru melayang hingga ketinggian 0,5 meter selama seminggu. Para pekerja lantas memasang beton di bawah masjid agar masjid Al Bai’ah tidak terlihat melayang di udara.
sumber : http://unik.segiempat.com

JEJAK HIDUP